Senin, 25 Mei 2009
Kamis, 14 Mei 2009
Senin, 11 Mei 2009
Gak Bisa Nge'Net

Waktu ditanya lewat SMS... dhe kenapa koq ga visit ke blog ini??? katanya ga bisa ngenet karena:
^ ga ada budget
^ males
aduh2... adik kita di ROHIS koq alasannya gt Ya??? tapi memang bener jg sih,,, kalau harus ke warnet pasti harus ngeluarin biaya yg cukup mahal.. tapi kalau alasan yang ke2??? perlu dipertanyakan... kalau adik2 kita apatis seperti ini... aduh2 jadi bingung
Kamis, 07 Mei 2009
Ikhwan GANTENG Partner Sejati Akhwat
Ikhwan GANTENG, Partner Sejati Akhwat? |
Oleh : Ayat Al Akrash |
Alangkah indahnya Islam. Kedudukan manusia dinilai dari ketaqwaannya, bukan dari gendernya. Ini adalah strata terbuka sehingga siapa saja berpeluang untuk memasuki strata taqwa. Ikhwan dan akhwat adalah dua makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala yang berbeda. Ikhwan, sebagaimana ia, memang diciptakan lebih dominan rasionalitasnya karena ia adalah pemimpin bagi kaum hawa. Akhwat, sebagaimana ia, memang diciptakan lebih dominan sensitivitas perasaannya karena ia akan menjadi ibu dari anak-anaknya. “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. 9: 71) Di lapangan, ikhwan dan akhwat harus menjaga hijab satu sama lain, namun tentu bukan berarti harus memutuskan hubungan, karena dalam da’wah, ikhwan dan akhwat adalah seperti satu bangunan yang kokoh, yang sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Belakangan ini menjadi sebuah fenomena baru di berbagai LDK kampus tentang sedikit ‘konfrontasi’ ikhwan dengan akhwat. Tepatnya, tentang kurang cepat tanggapnya da’wah para ikhwan yang notabene adalah partner da’wah dari akhwat. Patut menjadi catatan, mengapa ADK akhwat selalu lebih banyak dari ADK ikhwan. Walau belum ada penelitian, tetapi bila melihat data kader, pun data massa dimana jumlah akhwat selalu dua sampai tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan ikhwan, maka dapat diindikasikan bahwa ghirah, militansi dan keagresifan berda’wah akhwat, lebih unggul. Meski memang hidayah itu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, namun tentu kita tak dapat mengabaikan proses ikhtiar. Akhwat Militan, Perkasa dan Mandiri? Sejak kapankah adanya istilah Akhwat militan, perkasa dan mandiri ini? Berdasarkan dialog-dialog yang penulis telaah di lapangan, dan di beberapa LDK, ternyata hampir semua akhwat memiliki permasalahan yang sama, yaitu tentang kurang cepat tanggapnya ikhwan dalam menghadapi tribulasi da’wah. Bahkan ada sebuah rohis yang memang secara turun temurun, kader-kader akhwatnya terbiasa mandiri dan militan. Mengapa? Karena sebagian besar ikhwan dianggap kurang bisa diandalkan. Dan ada pula sebuah masjid kampus di Indonesia yang hampir semua agenda da’wahnya digerakkan oleh para akhwat. Entah hilang kemanakah para ikhwan. Akibat seringnya menghadapi ikhwan semacam ini, yang mungkin karena sangat gemasnya, penulis pernah mendengar doa seorang akhwat, “Ya Allah…, semoga nanti kalau punya suami, jangan yang seperti itu… (tidak cepat tanggap–red),” ujarnya sedih. Nah! Ikhwan GANTENG (G) Gesit dalam da’wah (A) Atensi pada jundi (N) No reason, demi menolong (T) Tanggap dengan masalah Kisah di atas, tentu contoh ikhwan yang tanggap. Lain halnya dengan kisah ini. Di sebuah perjalanan, para akhwat memiliki hajat untuk mengunjungi sebuah lokasi. Mereka kemudian menyampaikannya kepada ikhwan yang notabene adalah sang qiyadah. Sambil mengangguk-angguk, sang ikhwan menjawab, “Mmmm….” “Lho… terus gimana? Kok cuma “mmmmm”…” tanya para akhwat bingung. Sama sekali tidak ada reaksi dari sang ikhwan. “Aduh… gimana sih….” Para akhwat menjadi senewen. (E) Empati Contoh kisah tentang kurang empatinya ikhwan adalah dalam sebuah perjalanan luar kota dengan menaiki bis. Saat telah tiba di tempat, ikhwan-akhwat yang berjumlah lima belas orang ini segera turun dari bis. Dan bis itu melaju kembali. Para akhwat sesaat saling berpandangan karena baru menyadari bahwa mereka kekurangan satu personel akhwat, alias, tertinggal di bis! Sontak saja para akhwat ini dengan panik, berlari dan mengejar bis. Tetapi tidak demikian halnya dengan ikhwan, mereka hanya berdiri di tempat dan dengan tenang berkata, “Nanti juga balik lagi akhwatnya.” (N) Nahkoda yang handal (G) Gentle Penutup Kita harapkan, semoga semakin banyak lagi ikhwan-ikhwan GANTENG yang menjadi qiyadah sekaligus partner akhwat. Senantiasa berkoordinasi. Ukhuwah di dunia, dan di akhirat. Amiin. [] PS : Ayo kita budidayakan (memangnya ternak???) ikhwan GANTENG ini. Dan pada pembahasan selanjutnya, dapat dikupas tentang akhwat CANTIK. Nah, untuk ini, biarkan ikhwan yang menulis ^ _ ^ ------ www.dudung.,net |
Kesaksian Pengurus ROHIS
iiih, ga kompak deh..!
hahaha, itulah dilema kita sebagai pengurus Rohis.
eh, eh, kok gitu sih..?? [halaaaah, nah ateu jelas kieu abdi]
tapi yaa realitanya, kadang lebih banyak merasa ga kompaknya. ujung-ujungnya misskomunikasi gitu deh. sebetulnya ini terlihat wajar, karena sebagai organisasi besaaar [hehe, lebay] kami tak luput dari hal tersebut. tapi, dari hati seorang anggota rohis yang paling dalam seperti diriku, [hiks,] kadang itu semua membuatku bingung...
contoh kasusnya nih, pada suatu hari jumat saya--dan teman2 perempuan saya anggota rohis akhwat kls XI-- bingung sebingung-bingungnya liat masjid sudah ramai, persis setelah sholat jumat. waduh2, ada apaaa gerangan?? yang bikin bingung, saya dan salah satu teman saya didatengin [waduh, serem amat yak bahasanya] sama Ibu kesayangan kita, ibu pembina rohis beliau bertanya dengan raut muka bingung "ini ada acara apa di rohis??"
usut punya usut, ternyata ada alumni yang mengadakan acara nomat--singkatan dari nonton bermanfaat--. kebingungan Ibu pembina rohis tak sampai disitu saja, saya pun diberi perintah untuk memanggil mas'ul rohis dan alumni yang dianggap sebagai koordinator acaraini. setelah kita bicara panjang lebar, barulah kita sepakat acara tersebut bisa dilanjutkan. hags hags hags, rumit juga yaa. saya pun selaku anggota rohis akhwat suka merasa kurang dikomunikasiin gitu sama anggota rohis ikhwan. dan, kalimat terakhir yang saya sebutkan tadilah akar masalahnya.
tuh, kan?
jadi sampai sekarang, saya merasa antara anggota rohis ikhwan-akhwat ga kompak gitu loh. kata kakak2 yg lebih senior sih, itu mah masalah klasik. hehe. tapi kan teteuup gitu. kalo diinget-inget, peristiwa kita (anggota rohis akhwat) didatengin sama Ibu pembina, dan kita ditanya ini itu, udah sering banget. tapi yang disayangkan adalaaaaah kita tidak bisa menjawab dengan penuh keyakinan karena satu : kita belum paham. kita belum dikasih tahu sama yang ikhwan. mentok2nya jawaban kita kayak gitu. haha. beribu maaf ku hanturkan padamu, Ibu pembina!
yaaa. kemudian saya berfikir bahwa mungkin para anggota rohis ikhwan merasa mampu meng-handle dulu semua hal, baru setelah itu jika merasa perlu bantuan mengkomunikasikannya ke yang akhwat. hmmm,, gitu ya?? apakah benaarr??
upss, apa ada yang salah ya dari tulisanku ini? insyaAllah sih tidak. yang namanya blog kan tempatnya curhaaat, trus kan isi curhatan kan yang kaya giniiii... iiihh,, kammuuu,,, [naon ci??]
ayolah kawan, masa kepengurusan kita tinggal sedikit lagi,! ayo kita bekerja lebih keras, membangun pondasi demi bangunan Rohis Al-Jihad yang kokoh dan tak goyah oleh godaan... hiyaaaatt... [jurus apa ni ya?]
takbir, !!
Allaaahuakbaar!!!!

Minggu, 03 Mei 2009
Kalian Dimana???
diantos pisan sadayana
Jumat, 01 Mei 2009
Cerita Singkat
Ada 1 pesan masuk dalam inbox saya... ternyata dari adik kita (seorang akhwat berinisial AS) mengabarkan bahwa ROHIS nevar sedang dalam ujian... ROHIS sedang vakum dan stagnan... tidak ada kemajuan yg siginifikan, bahkan mungkin penurunan kinerja terutama pengurus ROHIS periode ini... Ikhwan dan Akhwat seperti membuat kubu masing-masing. disinyalir kurangnya komunikasi dan koordinasi merupakan pemicu masalah ini. belum lg masalah mentoing yg carut marut...
ada apa dengan ROHIS sekarang???
Adik kita ini juga mempertanyakan kemanakah alumni???
(shock) sy mendengarnya...
berdasarkan latar belakang diatas. marilah kita (alumni) membangun suatu sistem, cara, atau apalah namanya yang penting dapat menjadi solusi untuk ROHIS kita sekarang. Apalagi kalau kita melihat waktu, sebentar lagi adalah prosesi penerimaan siswa baru. Kondisi internal ini harus segera kita benahi bersama... Agar generasi ROHIS tetap ada dan berjaya di SMAN 1 PARUNG...Amin
Cat. KIPRAH koq ga pernah memberi kabar kpd Alumni yg ada di luar kota????
Leave Your Comment Please....